“MASYARAKAT TERJEBAK, PENDIDIKAN TERHAMBAT: KISAH TPS YANG TAK KUNJUNG BERAKHIR”

Masyarakat di sekitar Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Kota Besi menghadapi masalah serius yang berkepanjangan. Sudah bertahun – tahun, TPS tersebut menjadi sumber kotoran dan bau yang tak kunjung berakhir. Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi kualitas lingkungan, tetapi juga menghambat proses belajar-mengajar siswa. Karena posisi tepat di pinggir jalan Tengku Gembo dimana masyarakat dan pelajar lalu lalang setiap hari.

DiLatar Belakangi oleh TPS yang seharusnya menjadi fasilitas pengelolaan sampah yang memadai. Namun, karena ketidakjelasan status resmi dan mis komunikasi antar masyarakat terus membuang sampah tanpa tersedianya pengelola. Hal ini menyebabkan lingkungan tercemar dan kesehatan masyarakat terancam.

Sudah sering adanya panggilan bantuan kepada pihak sekolah dan masyarakat untuk ikut membantu membersihkan tempat tersebut dan itu pada hari aktif belajar yaitu Jumat, dimana seharusnya belajar dan mengajar menjadi tidak terlaksana karena waktu dan kondisi mereka yang membantu sudah tidak memungkinkan kembali kesekolah. Namun, demi tanggung jawab dan kebersihan lingkungan bersama semua itu dijalankan dengan ikhlas berharap adanya kesadaran dari pihak-pihak yang membuang sampah tersebut.

Sangat diharapkan adanya solusi untuk masalah ini. Saran yang bisa diberikan antara lain :

1. Adanya komunikasi efektif antara pihak terkait dan masyarakat setempat.
2. Pengelolaan TPS yang dijalankan mengingat di Kota Besi memang belum tersedia.
3. sosialisasi lingkungan dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan yang sehat.
4. Keterlibatan Pemerintah dalam mengambil keputusan strategis untuk mengatasi TPS tersebut.

Dari semua isi yang disampaikan dapat disimpulkan bahwa kegagalan TPS telah menyebabkan kerugian bagi masyarakat dan pendidikan. Oleh karena itu, perlu adanya perubahan strategis dan kerja sama untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.